June 01, 2006

aku adalah matahari

Aku adalah matahari
Yang memancarkan sinar dan dipantulkan kembali
Oleh bulan-bulan yang berputar pada orbitnya mengelilingiku

Begitu indah lembut pantulan sinarku
Cantik nian bulanku jadinya

Tapi diantara deretan bulan itu, ada sebuah lubang hitam
Yang menyerap semua sinarku, tanpa sedikitpun dipantulkannya
Tapi… tunggu… lubang hitam itu dulu adalah sebuah bulan…
Ya… tak salah lagi, dia adalah bulanku yang paling cantik sinarnya
Apa yang membuatnya menjadi lubang hitam yang buruk rupa itu?

Apakah karena hujan meteor yang terjadi beberapa saat yang lalu?
Ataukah karena adanya sabuk asteroid yang menjaraki kami?
Atau karena matahari lain yang memiliki gaya gravitasi lebih besar dariku?
Atau…atau… ahh… aku tak tahu…

Sayang sekali bulan favoritku tlah menjadi sebuah lubang hitam
Tapi tak ada yang bisa kulakukan untuk itu
Untuk apa? Dan bagaimana bisa?
Perlu sebuah reverse-supernova untuk membuatnya kembali menjadi bulan
Dan kalaupun dia telah kembali menjadi bulan, dia bukanlah bulan yang sama

Jadi, selama inti heliumku masih bertumbukan dan menghasilkan sinar untuk menghangatkan bulan-bulan yang lain
seperti diriku apa adanya selama ini,
Maka seperti itulah diriku akan menjadi
Sekarang dan nanti

Seperti pesan Ibu Theresa,
“Be kind and merciful.
Let no one ever come to you without coming away better and happier.
Be the living expression of God's kindness: kindness in your face, kindness in your eyes, kindness in your smile, kindness in your warm greeting.
In the slums, we are the light of God's kindness to the poor.
To children, to the poor, to all who suffer and are lonely, give always a happy smile...
Give them not only your care, but also your heart."

Aku adalah matahari
Dengan sinar ketulusan yang memancar dari hati, aku kan terus menyinari
Sekarang dan nanti

Feri- June 1, 2006

1 Comments:

At 11:51 AM, Blogger may hendrawati said...

lubang hitam...hmmmmm

 

Post a Comment

<< Home