December 05, 2007

Gue bilang sih, ada yang salah dengan pendidikan pria-pria Indonesia…

Mengutip pernyataan Putie. Kalo dipikir-pikir, bener juga ya…

Di sebuah hotel bintang lima di Paris. Seorang cewek manis naik lift bersama serombongan rekan dari berbagai negara, termasuk negaranya. Entah bagaimana, dia terjepit di bagian paling dalam lift. Begitu lift sampai di lantai paling atas, teman-temannya yang berdiri paling dekat pintu langsung keluar. Kecuali seorang pria Argentina yang menahan pintu lift untuknya dan mempersilakannya keluar lebih dulu.

Di sebuah restoran mewah, masih di Paris. Cewek manis yang sama duduk di meja bersama teman-teman yang semuanya laki-laki. Pelayan datang dan hanya membawa satu piring sajian. Untuknya. Kemudian pelayan itu kembali lagi dan membawa sajian untuk yang lain. Seorang pria Perancis di sebelahnya mengedip jenaka, “Ladies first, always…“.

Suatu pagi yang dingin, tetap di Paris. Rombongan berbagai bangsa itu berpindah dari satu hotel ke hotel yang lain. Si cewek manis kerepotan membawa barang-barangnya (yang sebagian besar titipan orang). Dia tertinggal di belakang. Teman-teman senegaranya sudah duduk manis di dalam bus. Untung ada seorang cowok Italia yang juga tampak kerepotan dengan bawaannya, tapi setia menemaninya di belakang, membukakan pintu, dan membantunya mengangkat koper yang sempat terjatuh.

Di Changi International Airport. Seorang cewek manis memasuki ruang tunggu keberangkatan dengan menyeret sebuah koper kecil yang sarat isi. Sebuah tas besar Charles & Keith tampak di tangan satunya. Di punggungnya tersandang tas kecil berisi laptop. Di ruang tunggu itu dia bertemu teman-temannya, semuanya laki-laki. Tiba saatnya naik pesawat. Teman-temannya sudah mendului. Di dalam kabin pesawat, dia meminta seorang temannya menaikkan kopernya ke tempat bagasi di atas.
Setelah perjalanan 2 jam. Pesawat mendarat di tempat tujuan. Dilihatnya teman-temannya sudah mendului turun pesawat. Cewek itu tersenyum kecut, alamat kudu nurunin koper sendiri nih. Dia berdiri dengan malas dan berusaha meraih kopernya, ketika tiba-tiba seorang cowok bule datang dan membantunya menurunkan koper. Cewek itu pun lantas sibuk merapikan barang-barangnya, dan dilihatnya cowok itu menunggu dengan sabar di belakangnya. Mempersilakannya duluan.

Cewek manis itu berpikir. Dengan dahi berkerut-kerut, dia tampak lucu. Dia jarang diperlakukan dengan begitu hormat oleh pria. Dalam perjalanan singkatnya itu, dia baru bertemu dengan pria-pria gentleman tersebut, bahkan tidak mengenal pria yang di pesawat, tapi mereka memperlakukannya dengan begitu baik dan hormat. Apa karena selama ini dia tinggal di negara yang salah, yang laki-lakinya tidak pernah berlaku gentleman?

Apa yang salah ya…? Kembali cewek manis itu termanyun-manyun sampai di Mustafa Center. Dimana seorang laki-laki bertampang Cina menyerobot antriannya di depan kasir. Owh, ternyata penyakit in-gentleman-itas juga diderita pria Asia pada umumnya.

Sebenernya sih, cewek itu tidak pernah mempermasalahkan bagaimana dia diperlakukan oleh pria. Mengingat dia bekerja di dunia yang didominasi oleh kaum pria, banyak berhubungan dengan keegoisan mereka, dan tatapan cuek mereka ketika melihatnya kesulitan menemukan tempat duduk di dalam bus atau kerepotan membawa barang. Dan dia telah tumbuh menjadi pribadi mandiri yang kuat, dan tidak mengandalkan pria manapun.
Tapi perlakuan manis pria-pria asing yang sempat dicicipinya membuatnya tersadar, ada cewek-cewek di belahan dunia lain yang begitu beruntung menikmati privilege seperti itu. Seperti bonus yang menyenangkan. Lalu, kenapa cewek manis itu tidak bisa mendapatkan hal yang sama dari pria-pria senegaranya? Apa ada yang salah dengan pendidikan pria-pria ini?

Epilog
Iya deh gue ngaku, cewek manis yang dimaksud di tulisan diatas itu gue, dan iya deh gue ngaku kalo gue narsis berat, penyakit yang sama akutnya dengan in-gentleman-itas para pria. Permintaan maaf buat rekan senegara cewek manis yang mungkin telah terdiskreditkan oleh tulisan diatas: sorry guys, sekedar feed back, mudah-mudahan kalian nggak segitu cueknya ke istri/calon istri; kalo ke gue cuek ngga papa, siape gue gitu looohh… ;p

1 Comments:

At 3:07 PM, Blogger [poer] said...

hehehe... gw gak segitunya lo fer *ngeles*

tapi hehehe... *mencoba menghindar* kemaren minggu, istri sempat ngambek karena dianggap ga sensitif ama kebutuhan istri yg lagi sakit *ups...* :P

 

Post a Comment

<< Home